Jumat, 04 Maret 2011

Harga Minyak di Asia Melonjak


SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah melonjak di perdagangan Asia, Senin, dengan kontrak berjangka New York kembali berada di posisi 100 dollar AS per barrel setelah kerusuhan di kawasan kaya minyak Timur Tengah merebak.

Minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman April naik 1,28 dollar menajdi 113,42 per barrel, sedangkan kontrak utama light sweet di New York untuk pengiriman April naik 1,66 dollar menjadi 99,54 dollar per barrel.

Kontrak di New York untuk minyak West Texas Intermediate menyentuh 103,41 dollar Kamis, level yang terakhir terlihat pada September 2008, dan Brent ditutup menjadi 20 dollar sebelum Arab Saudi menjamin pasar bahwa mereka siap untuk menambah pasokan. "Kerusuhan di Timur Tengah dan kekhawatiran bahwa dituasi akan menjadi lebih buruk masih mendorong harga minyak meski ada berita bahwa Arab Saudi akan meningkatkan produksi," kata Ong Yi Ling, analis investasi di Phillip Futures, Singapura.

Gejolak antipemerintahan kini melanda Libya dan banyak negara di Timur Tengah telah menyebar ke Oman, eksporter minyak lainnya dari kawasan Teluk, selama akhir pekan dan tembakan polisi telah menwaskan dua demonstran.

Iran sebagai Produsen utama minyak, Minggu, meminta OPEC, terutama Arab Saudi, untuk menahan diri terhadap setiap kenaikan produksi minyak secara sepihak, dengan mengatakan produksi minyak mentah saat ini sudah cukup untuk memenuhi kekurangan yang timbul akibat kerusuhan di Libya.

"Tidak perlu lagi anggota OPEC terburu-buru dan mengambil keputusan secara sepihak" untuk meningkatkan produksi, kata Menteri Perminyakan Iran, Masoud Mirkazemi, mengenai Arab Saudi, ketika diminta komentarnya mengenai tawaran Riyadh untuk mengkompensasi kekurangan produksi. Mirkazemi, presiden Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan organisasi itu sampai sejauh ini pihaknya belum memutuskan untuk menyelenggarakan sesi khusus untuk mendiskusikan kenaikan produksi.

Arab Saudi, produsen minyak terbesar OPEC, memproduksi sekitar 8,4 juta barrel minyak per hari dan Iran menjadi produsen terbesar kedua.

0 komentar:

Posting Komentar